About Me

Foto saya
Addicted to flower, candle, coffee, and rain!

Nicolas Flamel

Jumat, 24 Desember 2010

| | | 0 komentar
bonjour~

hari ini sabtu pertama dari liburanku. seneng banget deh rasanya hari ini, lepas dari ujian-ujian apalah itu namanya. walaupun masih ada ujian lagi besok-besok. tapi seenggaknya, ada waktu lah buat 'leyeh-leyeh' hahaha.
kemarin aku nonton Harry Potter #7 part1 sama seorang teman. habis nonton, makan, dan memasuki hampir semua toko di Amplaz, kita (sebenernya aku) berniat untuk berkunjung ke Togamas *jengjengjeng* wuaaah cinta bangeeeeeet deh sama toko buku satu itu. diskon, gratis sampul pula.
nyampe di Togamas yang di seberangnya Empire, aku mulai bingung nih mau beli apa. rasanya pengen kubeli semua. lalu, akupun teringat tujuan awal hasrat yang membawaku kesini. nyari bukunya Luna Torashyngu yang baru, Golden Bird, seri dari Beauty and The Best. oh yaaa, aku sekarang nggak begitu suka novel teenlit walapun kalo disuguhin masih kubaca xixixi. dan karangan Luna Torashyngu ini yang paling kusukain. ceritanya nggak melulu menye-menye tentang kisah cinta anak ABG, alurnya keren, cool gitu. Akhirnya aku nemu juga nih novelnya, tapi habis nemu, nggak langsung pulang gitu aja. masih muteeeeeeer ngeliat buku-buku yang ada di situ.
lama muter-muter dan ngebuat temenku pusing ngikutin aku, akhirnya nemu deh buku lain yang bikin  penasaran. buku trilogy tentang Nicolas Flamel. tertarik banget beli buku itu, tapi belum kesampaian. huhuhu TTT.TTT

jadi, aku berusaha googling nyari-nyari info tentang Nicolas Flamel ...
Nicolas Flamel merupakan seorang ahli kimia bekebangsaan Prancis. Dia menuliskan buku ahli kimia terpopulernya ialah Livre des figures hiéroglypiques di Paris pada tahun 1612 dan Exposition of the Hierographycall di London pada pada tahun 1624. Dia lahir di Paris pada tahun 1330. Dia merupakan kaligrafi dan penulis buku di Universitas Paris. Selain itu, banyak rumor beredar bahwa Nicolas Flamel telah menemukan rahasia dari keabadian, The Immortal French Alchemist.

Selasa, 14 Desember 2010

| | | 0 komentar
G'night monsieur & mademoiselle:D

ulangan selesai, nggak ada remidi, dan yaaaaah happily never after deh. di sekolah nggak ada acara apa-apa. dan tetep ada les kayak biasa. itutuh yang bikin anak-anak pada males, wkwkwk. maklum lah ya, kita udah kelas9.
hhhm by the way, besok sore mama mau pergi nih. ke jakarta katanya. persiapannya ribet. dan besok juga seorang temen akan memberi keputusan tentang takdir seseorang yang belum pernah aku kenal. hahaha, lol.
lagi nggak ada mood nulis. dan lagi nggak ada inspirasi mau nulis lagu apa. banyak yang ada di hp dan laptop, tapi lagi nggak mood buat ngulas tentang itu. anyway, aku cuma mau buat posting segini aja. see you yaaaa~ i'll brb , follow twitter http://twitter.com/#!/justditta 
merci :)

L-O-V-E , heart heart heart this song!

Jumat, 10 Desember 2010

| | | 0 komentar

L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very-very extraordinary, and
E is even more than anyone that you’re adore

Love is all that I can give to you
Love is more than just a game for do
Do in love can make it
Take my heart but please don’t break it
Love was made for me and you

L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very-very extraordinary, and
E is even more than anyone that you’re adore

Love is all that I can give to you
Love is more than just a game for do
Doin’ love can make it
Take my heart don’t break it

Love was made for me and you
Love was made for me and you
Love was made (Uhuh! Come on yeah everybody)

Love, love, love, love
Love, love, love, love
Love, love, love, love
Love, love, love
Love, love, love
Love, love, love (one more time)
Love!

~itu tuh tadi liriknya L-O-V-E. lagu ini keren lho. dan dinyanyiin sama banyak penyanyi beken. Dari Indonesia maupun luar. Ada Tompi, Nat King Cole dan Olivia Ong(in Bossa's). dan menurutku, lagu ini dibikin gimana pun oke;;) enjoy video di bawah ini yap....





Itu tadi yang dari Olivia Ong, sekarang aku kasih yang dari Penyanyi kita sendiri-- Tompi!

Bossas~ Let's dance yo madame!

| | | 0 komentar
Seneng banget rasanya udah selesai UAS dan belum ada yang remidi \(^.^\) \(^.^)/ (/^.^)/ yeyeyey! Dan tadi di sekolah nggak ada kerjaan. Bosen juga sih, untung aku bawa laptop ahihihi. Berhubung aku ketularan sama Tika jadi suka sama suaranya Olivia Ong, aku tadi download-download lagunya. Tapiiiiiiii nyebelin banget, hot spot sekolah lemotnyaaaa minta ampun!


Ada ini nih lagunya :
Fly Me to The Moon


Fly me to the moon
Let me play amoung the stars
Let me see what spring is like
On jupiter and mars

In other words, hold my hand

In other words, baby kiss me

Fill my heart with song and

Let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore

In other words, please be true

In other words, I love you

Fill my heart with song and

Let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore

In other words, please be true

In other words
In other words, I love you


Gimanaaa? Keren? Her voice is very cute, right? Like me. Hahaha, kidding <3

Gadis Einstein -- The Einstein Girl

Senin, 06 Desember 2010

| | | 0 komentar
Dulu waktu jalan-jalan ke Gale (Galeria Mall, Jogja) terus dan pasti mampir ke Togamas, aku tertarik sama buku yang gambarnya Pak Einstein ini. Pengen beli, tapi belum sempet. Akhirnya aku googling dan dapet resensi dari orang yang udah ngebaca buku ini, enjoy it yaaa......

Kesetiaan pada dusta adalah sesuatu yang tak bisa diterima, betapapun itu mungkin lebih nyaman bagi orang-orang berpandangan sempit dan tak punya prinsip (hlm. 455).
Sejauh yang diketahui publik, seumur hidupnya Albert Einstein hanya memiliki satu istri yaitu Elsa Löwenthal yang dinikahinya Juni 1919. Pada 1986 terungkap bahwa ternyata Einstein pernah menikahi Mileva Máric, ilmuwan Serbia yang tercatat sebagai wanita pertama yang belajar matematika dan fisika di Eropa. Mereka menikah di Swiss pada Januari 1903 dan bercerai enam belas tahun kemudian, setelah hidup terpisah selama lima tahun, Máric di Zurich sedangkan Einstein di Berlin. Dari pernikahan mereka, diketahui telah lahir dua putra, Hans Albert Einstein dan Eduard Einstein. Si bungsu Eduard dikenal sebagai pemuda cerdas dengan bakat musikal. Saat dalam proses mewujudkan impiannya menjadi psikiater, pada usia 20 tahun Eduard didiagnosis mengidap skizofrenia dan dirawat di rumah sakit jiwa Burghölzli di Zϋrich. Gangguan kesehatan mental yang dialaminya merenggangkan hubungannya dengan ayahnya. Albert Einstein (1879-1955) beremigrasi ke Amerika Serikat menjelang berkuasanya si kanselir Jerman Adolf Hitler menggantikan Presiden Paul von Hindenburg. Eduard tidak pernah berjumpa lagi dengan ayahnya hingga meninggal karena stroke pada usia 55 tahun, Oktober 1965. Berbarengan dengan terungkapnya pernikahan Einstein-Máric, terungkap pula sebuah fakta mencengangkan. Sebelum menikah pada Januari 1903, dari hubungan mereka telah lahir seorang anak perempuan yang dipanggil Lieserl pada Januari 1902. Lieserl menghilang setelah orangtuanya menikah secara sah, dan sampai saat ini tidak diketahui nasibnya.

Fakta yang berusaha dipendam dari masa lalu sang ilmuwan yang digadang-gadang sebagai Bapak Fisika Modern ini menjadi tempat berpijak novel bertajukThe Einstein Girl karya Philip Sington.
Dikisahkan Alma Siegel sedang mencari Martin Kirsch, tunangannya yang telah hilang selama dua minggu pada bulan Mei 1933 di Berlin. Seingatnya, Martin yang bekerja sebagai psikiater di Klinik Psikiatri Charité sedang merawat seorang pasien amnesia yang dikenal publik sebagai ‘The Einstein Girl’ (Gadis Einstein). Pasien tanpa nama itu ditemukan hampir tewas di sebuah hutan di Postdam dalam keadaan setengah telanjang dan basah kuyup. Tidak ada identitas yang ditemukan di tempatnya ditemukan kecuali sepotong kertas berisi pengumuman kuliah umum tentang Teori Kuantum di Philharmonic Hall dengan Albert Einstein sebagai pembicara utama. Hal inilah yang membuat media massa menamakannya ‘The Einstein Girl’.
Sebuah kilas balik yang merupakan bagian utama novel dibeberkan panjang-lebar gunamenelusuri jejak Martin Kirsch yang hilang. Sebagai psikiater yang berdedikasi tinggi, Kirsch yang tengah bergumul dengan penyakit neurosifilis, kecewa atas terapi yang dilakukan rekan sejawatnya. Sebelumnya, ia telah menulis sebuah makalah yang dipublikasikan di sebuah jurnal psikiatri sebagai kritik atas terapi tanpa dasar yang pasti itu. Tulisan ini ditambah insiden seorang pasien yang mendapatkan terapi insulin, membuatnya terancam dipecat dari pekerjaannya. Belakangan, Kirsch bertemu seorang pengagum tulisannya yang akan menyelamatkan pekerjaannya.

Kendati terancam dipecat, Kirsch berhasil menjadikan si Gadis Einstein sebagai pasiennya. Alasannya adalah ingin menyelidiki adanya kemungkinan amnesia yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan, padahal sesungguhnya gadis itu bukanlah sosok yang asing baginya. Mereka pernah bertemu dan sekalipun sudah bertunangan, Kirsch tidak mampu menampik daya tarik gadis yang dikenalnya sebagai Elisabeth. Demi menolong Elisabeth memperoleh kembali ingatannya, Kirsch menggelar investigasi.

Di tempat Elisabeth tinggal setibanya dari Zϋrich, Kirsch mengetahui jika nama sebenarnya adalah Mariya Draganović. Perhitungan matematis yang ditemukan dalam sebuah buku catatan milik Mariya diteguhkan oleh rekan Albert Einstein sebagai upaya perumusan teori fisika baru, Teori Medan Terpadu. Yang menarik di sini, Albert Eisntein juga sedang meneliti topik yang sama. Tidak diragukan lagi, Mariya adalah wanita dengan kecerdasan luar biasa. Padahal, sampai saat itu, hanya ada dua wanita yang bisa menyerap penemuan Albert Einstein dengan mudah. Mereka adalah Marie Curie dan Mileva Marić, mantan istri Einstein yang bekerja sebagai pengajar di Zϋrich.

Penemuan Kirsch menuntunnya ke Zϋrich untuk bertemu Mileva Máric dan Eduard Einstein, si bungsu yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit jiwa Burghölzli. Mereka tidak sepenuhnya terbuka, namun Kirsch menemukan kaitan mereka dengan hidup Mariya. Sebuah fakta lain juga ditemukannya, bahwa sebelum pergi ke Berlin, Mariya pernah menjadikan dirinya pasien di rumah sakit jiwa Burghölzli.
Pertanyaan yang mungkin menyeruak adalah apakah Mariya Draganović adalah Lieserl yang sengaja disingkirkan dari kehidupan Einstein-Máric? Dalam sebuah sub-plot yang disampaikan menggunakan perspektif orang pertama, pembaca akan dibawa mengarung masa lalu Mariya untuk menemukan identitas sejatinya. Menyelami ke lubuk kehidupan Mariya yang enigmatis, Sington akan menyingkapkan sebuah kesetiaan pada dusta yang dilakukan dengan dalih melindungi kehormatan keluarga.

Daya pikat utama The Einstein Girl tidak terbantahkan lagi terletak padapenyingkapan selubung misteri yang meliputi kehidupan Lieserl Máric. Seusai memancing rasa penasaran pada beberapa halaman awal, Sington akan mendorong pembaca mengikuti cerita dengan alur yang tidak terburu-buru. Mungkin akan pembuat sementara pembaca tersendat-sendat, namun tidak bisa diungkiri, Sington mampu mendesak pembaca untuk bertanya-tanya. Apa yang dilakukan Mariya di Berlin hingga ia ditemukan dalam keadaan sekarat? Apa yang akan terjadi dengan penyelidikan Kirsch? Sebuah pamungkas disuguhkan untuk menyempurnakan ide ‘sang penulis’ sebenarnya dari cerita yang kita baca, bahwa: “Akhir suatu cerita haruslah dapat dipercaya atau pembaca akan merasa ditipu. Akhir yang tidak masuk akal akan merusak cerita yang bagus.” (hlm.360). Lantas, memanfaatkan kesalahpahaman yang terjadi sebelum novel benar-benar ditutup, Sington akan menerangkan maksud kalimat pembuka pada bagian “Tak Bernama” (hlm. 13).

Riset intensif seputar kehidupan Albert Einstein yang membawa Sington pada tumpukan arsip Jewish National & University Library di Yerusalem mendukung perwatakan Albert Einstein sebagai karakter yang tidak menimbulkan simpati. Pria yang dinobatkan majalah Time sebagai “Person of the Century” ini boleh tersohor karena kesuksesannya menggulingkan teori lama mengenai cahaya ―dari cahaya sebagai gelombang menjadi cahaya sebagai berkas partikel energi yang disebut kuanta.Tetapi ia juga tergolong manusia yang tidak mampu membangun hubungan dengan manusia lain, termasuk keluarganya sendiri. Tidak hanya terlihat dari pernikahannya dengan Mileva Máric (faktanya, masih terikat pernikahan dengan Máric, ia telah terlibat hubungan ekstramarital dengan Elsa Löwenthal), melainkan juga dalam caranya menyikapi cacat mental putra bungsunya. Disebutkan, Einstein tidak percaya jika penyakit Eduard berhubungan dengan dirinya. Seolah-olah mendukung, Sington menghadirkan pula kecondongan cacat mental dari pihak keluarga Máric. Ketidaksimpatikan si penerima Nobel Fisika tahun 1921 ini terlukis eksplisit dalam respos eksplosifnya terhadap kemunculan Mariya Draganović.

Kegemilangan Sington tampak pula ketika mengemas kompleksitas dunia psikiatri sebagai bagian signifikan novel dengan sokongan deskripsi yang memadai. Kita akan digiring mengenal lekuk-liku dunia yang bermuatan beragam ketidakpastian yang ditandai dengan ketidaksepahaman dalam pemberian terapi. Kita juga akan disadarkan betapa kerap penderita cacat mental menjadi bahan eksperimen dalam rangka penegakan kebenaran masing-masing psikiater. Sang protagonis ―Martin Kirsch― meyakini, salah satu metode untuk menangguk kembali kesadaran para penderita bukanlah menyiksa dengan terapi serampangan, melainkan dengan merangkul untuk menemukan dan memulihkan pemicu gangguan mental mereka.
Menghasilkan karya dengan sentuhan historis pasti tidaklah enteng. Pengumpulan informasi faktual demi menetaskan kisah dengan tingkat kepercayaan tinggi adalah sesuatu yang krusial. Namun, tanpa kepiawaian bertutur, kecermatan memadukan elemen historis dan produk imajinasi, ketangguhan membangun karakterisasi, usaha tersebut akan mubazir. Tampaknya, Philip Sington sangat menyadari hal ini, maka terbitlah The Einstein Girl sebagai karya fiksi yang sungguh laik untuk dibaca.
(Resensi: Jody Setiawan)

Detail Buku
Judul: THE EINSTEIN GIRL
Pengarang: Philip Sington (2009)
Penerjemah: Salsabila Sakinah
Penyunting: Zahra Ilmia & Anton Kurnia
Tebal: 528 hlm
Cetakan: 1, Mei 2010
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta

 Gimana? Keren kan? Liburan nanti, aku mau nyempetin muter-muter shopping & Terban (Ini daerah tempat jualan buku di Jogja) buat nyari buku ini;)

What a nice song! Classic and sooooo romantic

| | | 0 komentar
My Way -- Ini lagu dinyanyiin sama Frank Sinathra. Dan song writersnya -- Jacques Revaux, Paul Anka (English Lyrics yaa) , Ghilles Thibaut, Claude Francois-- Walaupun 'klasik' tapi oke banget. Coba dengerin sambil minum kopi dan ngeliatin ujan. Efeknya kereeeeeeeen banget! Serasa kayak kita lagi dalem video klipnya. Kita penontonnya Frank yang lagi nyanyi buat ceweknya. Nah, kayak Harry Potter pas masuk Pensievenya Dumbledore gitu deh..... Penonton yang kasat mata~ Atau kayak kita yang ngeliat kisahnya Romeo&Juliette. Emang jarang ya anak muda sekarang yang suka sama lagu klasik, tapi percaya atau nggak dasarnya lagu22 yang sekarang ini dari lagu22 klasik loooh

My Way
And now, the end is near,
And so I face the final curtain.
My friends, I'll say it clear;
I'll state my case of which I'm certain.

I've lived a life that's full -
I've travelled each and every highway.
And more, much more than this,
I did it my way.

Regrets? I've had a few,
But then again, too few to mention.
I did what I had to do
And saw it through without exemption.

I planned each charted course -
Each careful step along the byway,
And more, much more than this,
I did it my way.

Yes, there were times, I'm sure you knew,
When I bit off more than I could chew,
But through it all, when there was doubt,
I ate it up and spit it out.
I faced it all and I stood tall
And did it my way.

I've loved, I've laughed and cried,
I've had my fill - my share of losing.
But now, as tears subside,
I find it all so amusing.

To think I did all that,
And may I say, not in a shy way -
Oh no. Oh no, not me.
I did it my way.

For what is a man? What has he got?
If not himself - Then he has naught.
To say the things he truly feels
And not the words of one who kneels.
The record shows I took the blows
And did it my way.

Yes, it was my way.

Aku juga seneng mainin lagu ini. Ada beberapa miss sih, tapi sekarang udah kuperbaikin lagi. Tolong dengerin yaaa dan kasih kritik :)

 Ini video yang masih banyak miss-nya. Maklum ya, kan masih pemula. Permainannya juga belum banyak variasinya dan belum keliatan feelnya. Hehehe ....





Love is You - Ten2Five

Minggu, 05 Desember 2010

| | | 0 komentar
Akhir-akhir ini lagi seneng sama lagu-lagu yang akustikan gitu. Dan ini yang paling aku senengin. Love is You-nya Ten2Five. Coba-coba googling dan nemu lirik beserta akordnya, hehehe

Intro : C – F – C – FC – G
This is how I feel
Am – Em
Whenever I’m with you
F – Em
Everything is all about you
Dm – G
Too good to be true
C – G
Somehow I just can’t believe
Am – Em
You can lay your eyes on me
F – Em
If this is a fairytale
Dm – G
I wish it will end happily
F – Em
Even though we are apart
Dm – C
I can feel you here next to me
F – Em
Here and now I will vow
Dm – G
Stay with me
Reff:
C – G
Let me love you
Am – Em
With all my heart
F – Em
You are the one for me
Dm – G
You are the light in my soul
C – G
Let me hold you
Am – Em
With my arms
F – Em
I wanna feel love again
Dm – C
I wanna feel love again
F – Em
I wanna feel love again
Dm
Cuz I know
G – C
Love is you

Keren kok lagunya,  dengerin aja deh ......